Ke-Tercapai-an – Bahagia

Ehmm, *dari mana harus mulainya, secara ini belum pernah diceritakan ke siapapun kecuali keluarga dan sedikit orang yang saya percaya.

Aaah, ayolah wil, tulis saja. Tidak mengapa. Santai, Okeee.

Jadi, ini adalah tentang Sukses versi saya. Sukses itu apa? Bagaimana kita tahu kalau kita sudah sukses? Toh yang lebih sering mengatakan kita sukses adalah orang lain, bukan diri kita sendiri. Sukses? Lulus sekolah setinggi mungkin? Jadi Hartawan? Emm, atau jadi presiden? Tentu saja setiap orang memilki definisi sukses yang berbeda-beda.

Il Gook’s Discipline Method

*enak ketawa

Talak

i

memutuskan menikah atau bercerai, bahakan memutuskan untuk menikmati hidup sendiri(pun) ada ilmunya, harus paham bagaimana aturannya dalam agama. pahami dengan lurus.

Rindu

Bismillahirohmanirrohim

Jam 10.00 WIB saya ada janji bertemu Prof. Sri, sebenarnya (waduuuh), jam 12.00 saya ada ujian, materi di modul masih belum saya baca sedikitpun. Apalah daya, setumpuk jurnal dan metode penelitian yang disodorkan beliau 1 minggu yang lalu harus segera dilaporkan analisisnya. 3 hari yang lalu di SMS dan mengharuskan saya segera konsultasi. Ratusan artikel dan puluhan jurnal harus dilalap dalam 1 minggu? Lalapan dedaunan asli saja belum tentu saya mau. Warisan dari Prof. Yang sangat berharga, selesai 1 lembar, munculah kiriman tumpukan lembar.

Triplets: Daehan, Min Guk, Man Se

Tiap kali liat video ini, adeuuh rasanya itu loh,,  ini episode Song Il Gook masih sering emosian.
beda sekali dengan episode 82-83 yang penyabar.

butuh banyak babeh seperti Song Il Gook, harus banyak anak yang bahagia, bukan ditekan dengan setumpuk jadual les/privat, hafalan dan tekanan ikut semua ajang perlombaan. yup, anak-anak berhak bahagia, belajar yang dia suka bukan yang disukai orang tuanya. setip anak spesial, biarkan tumbuh dengan ke-spesialannya sendiri-sendiri.

My Team

Bapak, ah ya saya lebih sering memanggilnya “Appa”. Kalau kata teman-teman di kampus, kok panggilannya mirip panggilan orang korea ke bapaknya, jangan-jangan kena virus drama korea. Hei, keluarga kami malah tidak tahu drama korea, apalagi tau panggilan-panggilan yang umum dinegara sana. Tapi, keluarga besar kami memang memanggil Bapak dengan sebutan Appa. Rasanya romatis deh. Beneran, gk ngapusi!

Ada banyak….

Ada banyak yang ingin di tulis, banyak sekali… sayang, tugas dan UAS masih minta perhatian lebih. meski tulisannya masih acak-adul, peduli amat. yang penting masih bisa dibaca sendiri.

baiklah, selamat menempuh UAS dan segera kembali membuat tarian-tarian jari.

Bapak Ketahanan Pangan : Belajar dari Nabi Yusuf

Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam 7 tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (Qs. Yusuf 12: 47)
Kemudian sesudah itu akan datang 7 tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. (Qs. Yusuf 12: 48)
Kemudian setelah itu akan datang tahun (1) yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur”. (Qs. Yusuf 12: 49)

Wara’

Dari sekian corat-coret yang saya buat, coretan ini yang rasanya paling konyol, salah-salah membuat saya sangat malu dan terlihat seperti terserang virus akut jika pesan ini tidak tersampaikan dengan baik. Akhirnya dipaksa diposting setelah bersemayam di otak beberapa hari dan seorang teman memaksa untuk meposting “kenape bukan dia aja yang nulis, terus dia sendiri yang posting”